Peta Bendera Negara Pengunjung

Free counters!

Daily Entry and all Arsips

Selasa, 22 Maret 2011

WHO: Makanan Terkontaminasi Radiasi Lebih Bahaya ! ; Air, Sayuran, dan Susu Tercemar Radiasi ?

WHO: Makanan Terkontaminasi Radiasi Lebih Bahaya

Selasa, 22 Maret 2011 | 06:40 WIB
shutterstock ; Ilustrasi
Kompas.com- Otoritas di Jepang diminta untuk bertindak cepat untuk melarang penjualan makanan yang berasal dari aera di sekitar fasilitas nuklir Fukushima jika produk makanan tersebut mengandung radiasi tinggi. Peringatan itu disampaikan oleh badan kesehatan dunia, WHO.

Sebelumnya The International Atomic Energy Agency telah mengonfirmasikan bahwa tingkat radiasi di beberapa produk susu dan sayuran di Jepang dalam level yang tinggi dibanding level yang disarakan untuk dikonsumsi. Pemerintah Jepang juga diminta mengambil keputusan Selasa untuk membatasi pengiriman bahan makanan dari area yang terkena radiasi.

Juru bicara WHO di PBB mengatakan makanan yang terkontaminasi akan meningkatkan risiko jangka panjang bagi kesehatan dibanding dengan partikel radioaktif di udara yang bisa hilang dalam beberapa hari.
Pernyataan tegas itu dikeluarkan setelah krisis nuklir pasca Tsunami di Jepang. WHO juga menyebutkan risiko radiasi pada publik jauh lebih besar dibanding pekerja PLTN jika bahan makanan sudah terpapar radiasi.

"Otoritas Jepang akan segera mengambil keputusan untuk melarang konsumsi makanan yang berasal dari zona paparan radiasi. Konsumsi produk terpapar radiasi terus menerus akan meningkatkan risiko dibanding terpapar radiasi dari udara," kata Gregory Hartl.

Pemerintah Jepang sejauh ini sudah menghentikan pengiriman susu dari salah satu area dan bayam dari area lainnya. Selain itu ditemukan juga kontaminasi dari dua jenis sayuran lain, yakni kanola dan daun chrysanthemum.

Pejabat kesehatan Jepang juga melarang warga di prefektur Fukushima untuk tidak meminum air keran karena terkontaminasi radioaktif yodium. Kendati begitu jumlah paparan disebutkan tidak membahayakan kesehatan.

Kecemasan akan bahaya radiasi juga membuat Cina mengeluarkan keputusan untuk menguji semua produk makanan yang diimpor dari Jepang.

Hartl menyebutkan dampak radiasi pada kesehatan tergantung pada jenis makanan dan jenis tanah yang terpapar, jumlah paparan dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Akan tetapi penundaan bisa membuat paparan radiasi lebih tinggi sehingga dampaknya lebih berbahaya.

Para ilmuwan yakin jika pemerintah Soviet kala itu melarang anak-anak di sekitar PLTN Chernobyl untuk minum susu pasca ledakan, mungkin ribuan kasus kanker tiroid bisa dicegah.
Sumber : AP

Air, Sayuran, dan Susu Tercemar Radiasi

Minggu, 20 Maret 2011 | 03:07 WIB
AP PHOTO/JAPAN DEFENSE MINISTRY
 
Foto yang disiarkan Kementerian Pertahanan Jepang memperlihatkan mobil pemadam kebakaran Pasukan Bela Diri Jepang menyemprotkan berton-ton air ke arah reaktor nuklir Fukushima Daiichi Unit 3, Jumat (18/3). Tampak di bagian belakang adalah Unit 4. Upaya penyemprotan air itu dimaksudkan mencegah terlalu panasnya bahan bakar, yang menjadikan lepasnya radiasi pada tingkat yang membahayakan ke udara.

Miyagi, Kompas - Otoritas Jepang, Sabtu (19/3), mendeteksi tingkat radiasi nuklir di luar batas normal pada produk susu, sayuran, dan juga air. Sebaran radiasi juga terdeteksi di luar radius 80 kilometer dari Fukushima Daiichi, pembangkit listrik tenaga nuklir yang bermasalah. Ahmad Arif

Akan tetapi, juru bicara Pemerintah Jepang, Yukio Edano, di Osaka, Sabtu, menyatakan, jenis-jenis makanan itu belum merupakan ancaman bagi tubuh manusia. ”Namun, tingkat radiasi sudah melampaui batasan yang diperbolehkan peraturan di Jepang,” kata Edano.

Radiasi nuklir itu bocor dari PLTN Fukushima Daiichi, yang terletak di daerah yang paling parah diguncang gempa tektonik, Jumat pekan lalu. Atap dan tembok-tembok PLTN dengan enam reaktor nuklir itu retak akibat gempa berkekuatan 9 skala Richter.

Tsunami setelah gempa juga menerjang PLTN dan turut membuat sistem pendingin tak berjalan normal. Hal ini menyebabkan suhu memanas dan melahirkan gas hidrogen. Kerusakan pada sistem penampungan air, yang berperan memendam bocoran radiasi, turut membuat radiasi bocor ke angkasa.

Pemerintah Jepang menyatakan, radius 30 km dari lokasi PLTN itu tak aman untuk ditinggali. Namun, AS menegaskan, radius tidak aman adalah 80 km dari lokasi PLTN Itu.

AS menyatakan itu setelah melakukan sendiri pemeriksaan soal bahaya radiasi. Dua uji coba menghasilkan rekomendasi, yang disampaikan Wakil Menteri Energi AS Daniel B Poneman, Kamis. Ia meminta agar warga menghindari wilayah di radius 80 km.

Ada empat prefektur yang paling parah terpukul gempa dan tsunami, yakni Iwate, Miyagi, Fukushima, dan Ibaraki, yang terletak di timur laut Pulau Honsu. Menurut Edano, produk susu yang tercemar ditemukan di Prefektur Fukushima.

Ditemukan di keran Tokyo

Sayuran sejenis sawi yang tercemar radiasi nuklir ditemukan di Ibaraki, tetangga Fukushima. Produk susu ditemukan di luar radius 30 km, yang dinyatakan aman oleh otoritas Jepang.

Kantor berita Agence France Presse (AFP) juga mengutip pejabat dari Kementerian Sains Jepang. Disebutkan, air yang dialirkan dari keran-keran juga sudah ditemukan di Tokyo dan di sejumlah prefektur lain di dekat Fukushima, seperti Prefektur Gunma, Tochigi, Saitama, Chiba, dan Niigata.

Tokyo berjarak sekitar 250 km dari PLTN Fukushima Daiichi atau lebih kurang sama dengan jarak antara Jakarta dan Cirebon. Namun, kementerian itu menyatakan, radiasi tersebut masih berada di bawah batas normal.

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah mengirimkan tim pemonitor ke Tokyo. Jumat, IAEA menyatakan, radiasi sudah ditemukan di Tokyo, tetapi belum membahayakan bagi tubuh manusia. Namun, Inggris, Perancis, dan sejumlah negara lain sudah meminta warganya segera keluar dari Tokyo.

Edano sudah meminta Departemen Kesehatan memeriksa lokasi persis produk susu dan sayuran tercemar itu, sistem distribusinya, sekaligus meminta pelarangan penjualan produk-produk tercemar tersebut.
”Pemerintah akan melakukan hal yang terbaik untuk mencegah munculnya masalah kesehatan dan akan melakukan upaya terbaik mengatasi hal ini,” katanya.

Ia juga meminta konsumen tetap tenang. Edano menambahkan, walaupun konsumen meminum susu tercemar itu selama setahun, tingkat radiasi masih akan setara dengan CT scan alias radiasi yang dimunculkan saat rontgen berlangsung.

Namun, IAEA memberikan pernyataan tersendiri. ”Meski radiasi yodium (radioactive iodine) memiliki umur pendek, yakni sekitar delapan hari, dan hilang sendiri secara alamiah dalam hitungan minggu, tetap ada risiko bagi kesehatan jika radiasi yodium yang ada di dalam makanan diserap ke dalam tubuh lewat konsumsi,” demikian pernyataan resmi IAEA.

IAEA menambahkan, jika akumulasi radiasi itu menumpuk, dapat menyebabkan kanker kelenjar tiroid. Hal itu terutama membahayakan bagi anak-anak dan penduduk usia muda.

Berbagai kantor berita sudah menuliskan potensi kepanikan warga dan konsumen soal perkembangan radiasi itu. Sejumlah negara di Asia menyatakan akan memeriksa semua makanan yang diimpor dari Jepang, yang diikuti Uni Eropa.

Terkait soal produk tercemar dan bahaya paparan radiasi, otoritas Jepang pada awal pekan ini meminta warga di sekitar lokasi PLTN mengonsumsi yodium untuk meredakan dampak buruk radiasi nuklir.

Tak cukup terbuka

Meski Pemerintah Jepang menyatakan akan melakukan hal terbaik, muncul juga keluhan bahwa mereka tak cukup terbuka soal bocoran radiasi nuklir itu. Hideki Mukaitsubo, Presiden Fukushima Prefecture Minami Dairy di Desa Izumizaki, sekitar 60 km dari lokasi PLTN itu, kebingungan.

”Kami telah menghentikan pengiriman produk-produk (susu tercemar). Saya tak tahu apa yang akan saya lakukan esok hari,” kata Mukaitsubo. Ia mengkritik pemerintah yang tidak bersikap transparan soal pengambilan sampel produk yang tercemar.

Yukihiro Ebisawa, seorang pejabat di Koperasi Pertanian Jepang dari Prefektur Ibaraki, menyatakan telah menerima perintah penghentian untuk memanen sayuran. ”Kami khawatir.... Saya harap situasi bisa dikendalikan segera,” ujarnya.

Kekhawatiran tidak saja menimpa warga Jepang. Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi, Menlu Korsel Kim Sung-hwan, dan Menlu Jepang Takeaki Matsumoto merencanakan pertemuan segera. Para menlu itu juga meminta agar Jepang memberikan informasi soal perkembangan radiasi.

Perkembangan soal kerusakan di PLTN itu tetap belum meyakinkan soal penyelesaiannya. Sekitar 304 pekerja terus berjuang menghentikan bocoran radiasi. Tindakan utama yang terus dilakukan adalah mengalirkan air ke PLTN dalam rangka pendinginan dan peredaman potensi bocoran radiasi.

Namun, dari Paris diberitakan, walau keadaan tidak berkembang ke arah lebih buruk, situasi di PLTN itu masih jauh dari aman. Hal itu dinyatakan Direktur Jenderal Otoritas Keselamatan Nuklir Perancis (ASN) Jean-Christophe Niel, Sabtu.

Untuk mengatasi kemelut itu, PM Jepang Naoto Kan dari Partai Demokrat Jepang menyerukan kemitraan dengan politisi dari Partai Demokrat Liberal (LDP) untuk mengatasi kemelut pascabencana. Namun, seruan itu ditepis oleh petinggi LDP.(AP/AFP/REUTERS/MON)

Tidak ada komentar:

Check Harga & Booking Langsung Online, Jangan Tunggu Habis / Harga Naik?

Peta Rute, Harga & Booking Ticket Online ( klik kota asal & tujuan, terlihatlah )

Tweet Tentang #Bali #Indonesia