Ekonomi | |||||
BERITA | |||||
Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5%, Begini Ramalan BI di Akhir Tahun! - CNBC Indonesia Konsumsi rumah tangga, kata Perry masih akan memegang peranan besar dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ...
| |||||
LPS: Semua Data Ekonomi Agak Membingungkan, Kita Harus Waspada - CNBC Indonesia "Terkait BPR, LDR kenapa naik terus terus terang kami juga masih agak bingung," ujarnya. "Melihat data makroekonomi, kita gak bisa bilang ekonomi ...
| |||||
Kepala Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 20 Tahun Stagnan | tempo.co Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan selama 20 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5 persen.
| |||||
Sosok Ternama Keuangan Global Tiba-Tiba Warning Ekonomi China, Kenapa? Sosok ternama keuangan global, investor veteran Howard Marks memberikan peringatan tentang ekonomi China. Kenapa?
| |||||
Kemendag Bongkar Syarat Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen - CNN Indonesia Kemendag bakal menggenjot ekspor hingga 9 persen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, yang ditargetkan Presiden Prabowo.
| |||||
Tarif PPN Naik Jadi 12%, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Gembos 0,17% - nasional kontan Kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025, dinilai akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
| |||||
Ekonomi kemarin, program kartu usaha hingga soal holding UMKM - Antaranews.com Sejumlah berita seputar ekonomi yang tayang pada kemarin, Selasa (19/11), mulai dari program kartu usaha, pemangkasan izin sektor panas bumi, ...
| |||||
Atasi Stagnasi Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Indef: Harus Ada "Game Changer" Indef ungkap strategi untuk tingkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5 persen ke 8 persen. Apa saja langkah-langkahnya?
| |||||
Top 5 Berita Ekonomi: Peringatan IMF soal Tarif Balas-Membalas Antar Negara - Metro TV Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Selasa, 19 November 2024 mendapat perhatian pembaca dan menjadi terpopuler di kanal Metrotvnews.com.
| |||||
IMF: Tarif 'Balas Membalas' Asia Dapat Merusak Pertumbuhan Ekonomi - Metro TV Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan tarif "balas membalas" dapat merusak prospek ekonomi Asia.
| |||||
Anda menerima email ini karena Anda telah berlangganan Google Alerts. |
Terima notifikasi ini dalam bentuk feed RSS |
Kirimkan Masukan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar